Kamis, 25 Oktober 2012

Nilai dan teori nilai merupakan gabungan dari berbagai bidang keilmuan seperti filsafat, etika, atau manajemen. Pendekatan pertama, dilakukan oleh M.J. Langeveld dalam tulisannya “menuju pemikiran filsafat” tahun 1957. Langeveld membahas mengenai teori nilai dan etika dalam Bab VII bukunya.
Nilai atau value didefinisikan sebagai alasan dasar bahwa “cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan (Rokeach, 1973, dalam Robbins, 2007).
Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seseorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik dan diinginkan. Nilai memiliki sifat isi dan intensitas. Sifat isi menyampaikan bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir dari kehidupan adalah penting. Sifat intensitas menjelaskan betapa pentingnya hal tersebut.
Definisi Nilai
Meglino dan Ravlin [1998] mendefinisikan nilai sebagai keyakinan tentang diinternalisasi sesuai perilaku, ini dampak (antara lain) bagaimana seorang individu menafsirkan informasi. para penulis melakukan kajian komprehensif dari literatur dan mengusulkan kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi ada nilai penelitian, menunjukkan sifat iteratif nilai-nilai dan cara bahwa nilai-nilai dapat mempengaruhi baik persepsi dan perilaku.

Rokeach mendefinisikan konsep nilai sebagai “an enduring belief that a specific mode of conduct or end-state of existence is personally or socially preferable …” (Rokeach, 1973, hal. 5).
Berdasarkan definisi ini, konsep nilai mencerminkan tiga karakteristik penting:
(1) itu adalah kognisi tentang apa yang diinginkan;
(2) itu afektif, dengan emosi yang terkait, dan

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates