Rabu, 12 Juni 2013

Darah Panda Bisa Jadi Antibiotik Alami

Antibiotik atau penghambat pertumbuhan kuman dapat dihasilkan dari darah panda. Senyawa di darah panda diketahui bisa membunuh bakteri dalam waktu kurang dari sejam. Sementara antibiotik lain membutuhkan waktu enam jam. Gerakan konservasi menyelamatkan populasi panda semakin mendesak untuk dilakukan. Setelah sebuah hasil penelitian menyebut darah dari panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) mengandung antibiotik yang potensial menumpas jamur dan bakteri pada manusia. Komponen utama dalam darah panda disebut cathelicidin-AM dan ditemukan pasca menganalisa DNA mereka. Senyawa ini diketahui bisa membunuh bakteri dalam waktu kurang dari sejam. Sementara antibiotik lain membutuhkan waktu enam jam untuk melakukan tugas serupa, melumpuhkan bakteri. Xiuwen Yan, pemimpin peneliti di Life Sciences College of Nanjing Agricultural University, Cina, menyatakan bahwa hal ini menunjukkan adanya potensi aktivitas antimikroba terhadap spektrum yang luas dari mikro-organisme, termasuk bakteri dan jamur.


Darah Panda Bisa Jadi Antibiotik Alami

"Antimikroba peptida dari gen yang dikodekan memainkan peran penting dalam imunitas bawaan terhadap mikro-organisme berbahaya. Mereka menimbulkan resistensi obat jauh lebih sedikit dibanding dari antibiotik konvensional," kata Yan. Unik Baca

Namun, mengingat jumlah panda yang hanya tersisa 1.600 individu di alam liar, para peneliti memutar otak demi memenuhi suplai cathelicidin-AM. Yakni dengan merancang senyawa buatan di laboratorium. Para peneliti melakukan hal ini dengan menguraikan kode gentika panda menjadi molekul mungil yang diketahui bernama peptida. Unik Baca

Diketahui lebih dari 1.000 peptida antimikroba ditemukan dari hewan, tumbuhan, dan mikro-organisme. "Hasil analisa menyebutkan bahwa cathelicidin panda memiliki hubungan evolusi terdekat dengan cathelicidin yang dihasilkan anjing," papar Yan.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates